Selasa, 29 Maret 2011

Anatomi Amarah (1)

Hari itu adalah hari yang panas di bulan Agustus tahun 1963, saat yang sama ketika Pendeta Martin Luther King, Jr. menyampaikan pidato "I Have a Dream"-nya di hadapan pawai hak-hak asasi di Washington.

Pada hari itu, Richard Robles, seorang pencuri kawakan yang telah dibebaskan dari hukuman tiga tahun untuk perampokan lebih dari seratus kali yang telah dilakukannya guna menopang kebiasaannya menggunakan heroin, memutuskan melakukan pencurian sekali lagi.

Ia ingin meninggalkan dunia kejahatan, begitu kata Robles belakangan, tetapi ia sangat membutuhkan uang bagi pacarnya dan putri mereka yang berusia tiga tahun.

Apartemen yang didobraknya hari itu adalah milik dua wanita muda, Janice Wylie yang berusia dua puluh satu tahun, seorang peneliti di majalah Newsweek, dan Emily Hoffert yang berusia dua puluh tiga tahun, seorang guru sekolah dasar.

Meskipun Robles telah memilih apartemen yang akan dirampoknya di wilayah mewah New York, Upper East Side, karena dipikirnya tidak akan ada orang di situ, ternyata Wylie ada di rumah.

Seraya mengancamnya dengan sebilah pisau, Robles mengikat gadis itu. Tepat ketika ia akan kabur, Hoffert pulang. Untuk mengamankan pelariannya, Robles mengikat Hoffert juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar